PT Pertamina (Persero) menegaskan kesiapannya mengelola Blok Mahakam. Foto: Ilustrasi A+ A-
JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan kesiapannya untuk mengelola dan mempertahankan tingkat produksi Blok Mahakam pascapengambilalihan dari operator saat ini, Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation.
Keyakinan BUMN energi tersebut didasari pengalaman dalam mengelola sejumlah blok migas pascaterminasi, sekaligus meningkatkan produksi migas di lapangan-lapangan tersebut.
Pertamina mencontohkan ketika perusahaan mendapatkan hak kepengelolaan untuk lapangan Offshore North West Java (ONWJ) pada tahun 2009. Setelah lima tahun berjalan, blok di Pantai Utara Jawa Barat tersebut mencatatkan tren peningkatan produksi hingga 12%.
Produksi dari lapangan itu naik dari 23,1 MBOPD pada 2009, menjadi 40,3 MBOPD. Demikian halnya dengan pengelolaan blok West Madura Offshore (WMO) yang diambil alih dari Kodeco pada 2011. Dalam kurun waktu empat tahun, Pertamina mampu meningkatkan produksi sebesar 14%, yakni dari 13,7 MBOPD di tahun 2011 menjadi 20,3 MBOPD.
“Kami optimistis bisa menjaga tingkat produksi di Blok Mahakam, di mana kami telah melakukan pengeboran 11 sumur di Tunu dan Handil Field, dari 15 sumur yang akan dibor Pertamina hingga tahun 2018,” jelas Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Bambang Manumayoso dalam siaran pers, Kamis (9/11/2017).
Untuk mendukung pengeboran tersebut, jelas dia, Pertamina telah menginvestasikan dana sebesar USD160 juta. Menurut dia, setidaknya dari blok migas yang berlokasi di Kalimantan Timur itu, Pertamina akan memberikan tambahan kontribusi sebesar 24% dari total produksi migas nasional.
Khusus untuk Mahakam, jelasnya, PHI telah menyiapkan berbagai strategi untuk tetap menjaga produksi migas dengan memastikan keberlangsungan kegiatan pemboran dan well intervention di wilayah kerja Mahakam pada saat peralihan dari Total E&P Indonesie ke Pertamina pada 1 Januari 2018.
“Kami juga telah menyelesaikan lima rencana pengembangan lapangan (plan of further development) di tahun 2017 untuk mendukung kegiatan pemboran pada tahun 2018, serta melaksanakan optimalisasi pengadaan rig dan material untuk menunjang kegiatan pemboran,” tambahnya.
Pengelolaan Blok Mahakam nantinya akan dilaksanakan oleh Pertamina Hulu Mahakam yang merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Indonesia.
(www.sindonews.com)